top of page

Dewan Pers: Jangan Mudah Percaya Informasi dari Medsos

  • Gambar penulis: Kavita Media
    Kavita Media
  • 7 Jan 2018
  • 2 menit membaca

Jimmy berharap masyarakat lebih mengandalkan informasi atau berita dari media-media yang sudah diverifikasi oleh Dewan Pers.


ree

Anggota Dewan Pers Jimmy Silalahi mengajak masyarakat agar lebih berhati-hati menyikapi informasi yang beredar di media sosial.

Jimmy mengatakan masyarakat harus bisa membedakan antara informasi di medsos dengan berita. Informasi yang muncul di media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, hingga grup WhatsApp dan lain-lain, kata Jimmy, tidak bisa dianggap sebagai berita yang bisa dipertanggung jawabkan dan tetap butuh verifikasi kebenarannya.


Menurut Jimmy, pada awalnya Facebook muncul sebagai ajang berbagi inforasi. Namun seiring waktu Facebook atau media sosial lain justru menjadi ajang caci-maki. Di sisi lain, Jimmy menyayangkan Facebook tidak mau ikut bertanggung jawab mengenai dampaknya.


Jimmy berharap masyarakat lebih mengandalkan informasi atau berita dari media-media yang sudah diverifikasi oleh Dewan Pers.Ā 


"Soal ini saya sudah bicara dengan Pak Menteri Kominfo. Secara hukum sebenarnya ke depan kita akan meminta agar secara institusi Facebook maupun Twiter dan medsos lainnya tidak hanya membuat kantor di Jakarta, tetapi juga harus ikut bertanggungjawab secara hukum. Tidak cukup hanya membuat diclaimer saja," kata Jimmy dalam dialog literasi media di Palu, Kamis (2/11/2017).


"Sebenarnya Facebook bertepuk tangan karena mendapat keuntungan besar dari Indonesia sebagai salah satu penikmat terbesar di dunia. Tetapi sesungguhnya mereka tidak pernah bertanggung jawab ketika orang-orang kita banyak menghadapi masalah hukum," tambah Jimmy.


Dialog Literasi Media di Palu, Sulawesi Tengah digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT).Ā 


Pada tahap pertama, Februari 2017 lalu, ada 74 perusahaan media yang lolos verifikasi Dewan Pers. Ke-74 perusahaan media itu antara lain:

  1. Media IndonesiaĀ 

  2. KompasĀ 

  3. Bisnis IndonesiaĀ 

  4. Pikiran RakyatĀ 

  5. Cek & RicekĀ 

  6. SiwalimaĀ 

  7. Waspada

  8. AnalisaĀ 

  9. Tribun TimurĀ 

  10. Kedaulatan RakyatĀ 

  11. Harian JogjaĀ 

  12. Suara MerdekaĀ 

  13. SoloPosĀ 

  14. Koran SindoĀ 

  15. Sindo WeeklyĀ 

  16. Sumatera EkspresĀ 

  17. Radar PalembangĀ 

  18. Tribum SumselĀ 

  19. Sriwijaya PostĀ 

  20. Palempang EkspresĀ 

  21. Palembang PostĀ 

  22. RepublikaĀ 

  23. SinggalangĀ 

  24. Padang EkspresĀ 

  25. HaluanĀ 

  26. Berita PagiĀ 

  27. PoskotaĀ 

  28. Majalah InvestorĀ 

  29. Suara PembaruanĀ 

  30. Kaltim PosĀ 

  31. Rakyat MerdekaĀ 

  32. Balikpapan PosĀ 

  33. Tribun KaltimĀ 

  34. Jawa PosĀ 

  35. FeminaĀ 

  36. Tribun PekanbaruĀ 

  37. Bali PostĀ 

  38. Riau PosĀ 

  39. Harian FajarĀ 

  40. Metro TVĀ 

  41. Trans 7Ā 

  42. ANTV

  43. TVOneĀ 

  44. MNC TVĀ 

  45. Global TVĀ 

  46. RCTIĀ 

  47. iNews TVĀ 

  48. SCTVĀ 

  49. IndosiarĀ 

  50. Trans TVĀ 

  51. TA TVĀ 

  52. CTVĀ 

  53. Celebes TVĀ 

  54. Balikpapan TVĀ 

  55. Kompas TVĀ 

  56. Bali TVĀ 

  57. JTVĀ 

  58. Berita Satu News Channel (TV)Ā 

  59. Radio ElshintaĀ 

  60. Radio Republik IndonesiaĀ 

  61. Radio DMS AmbonĀ 

  62. Radio PR FM BandungĀ 

  63. Radio Sindotrijaya FMĀ 

  64. KBRĀ 

  65. Radio Suara SurabayaĀ 

  66. Radio Pronews FMĀ 

  67. LKBN AntaraĀ 

  68. Detik.comĀ 

  69. Okezone.comĀ 

  70. Kompas.comĀ 

  71. Viva.co.idĀ 

  72. Metrotvnews.comĀ 

  73. RMOL.coĀ 

  74. Arah.com

Selanjutnya, hingga 3 November 2017, sudah ada 120 perusahaan media yang sudah terverifikasi baik secara administrasi maupun faktual. Sedangkan, ada 700-an perusahaan belum terverifikasi sama sekali.


source : http://kbr.id/berita/11-2017/dewan_pers__jangan_mudah_percaya_informasi_dari_medsos/93243.html

Ā 
Ā 
Ā 

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


2017 Kajian Forensik Data Dan Informasi _ KAVITA MEDIA 

Join my mailing list

bottom of page